Pastikan anda berada dalam mood yang sangat baik sehingga dapat mencerna film dengan baik.
Nontonlah film secara full, percaya saja jika anda menonton film dan tak menyaksikan semua adegan, maka anda akan kehilangan sesuatu dalam film, yang membuat anda tak bisa menilainya.
Kalau bisa anda tahu walaupun hanya sedikit mengenai latar belakang dan ideologi sang sutradara, sehingga anda akan mengerti mengapa filmnya jadinya seperti ini.
Anda boleh saja berkonsentrasi dengan gambar, tapi ingat dialog juga sangat penting, kadang menjadi kunci suatu masalah dalam film, dan mungkin anda akan mendapatkan quote yang menarik jika memperhatikan lebih jeli.
Jangan menonton film dengan sound yang kurang, mungkin alasan orang di rumah anda tidur atau mungkin anda takut mengganggu tetangga atau mungkin alasan – alasan lain. Suara menjadi elemen yang sangat penting, tips dari saya gunakan headset jika tak mau mengganggu dan diganggu.
Jika anda menonton beramai – ramai, setelah film berakhir cobalah berdiskusi dengan teman yang juga menontonnya, pasti akan seru bertukar pendapat, dan kerennya diskusi dilakukan sesaat setelah film usai sehingga masih fresh from the oven
Satu film, tak cukup dinonton sekali saja, bukan,,, bukan,,,, yang saya maksud bukan hari ini anda menonton besok ditonton ulang. Lebih bagus waktunya agak lama. Contonhya kemarin saya menonton kembali Godfather, Silence of the lamb, dan zodiac, saya mendapat sesuatu yang saya tak dapatkan saat menontonnya pertama kali, dan tahu tidak, saya menonton ketiga film itu hampir dua tahun lalu.
Setelah menyaksikan suatu film, coba segera surfing di internet tentang aktris dan sutradaranya (dia siapa? Pernah dapat Oscar gak? Film sebelumnya apa?) supaya anda bisa membandingkannya
Dan juga segera setelah menonton film coba cari di majalah reviewnya ato boleh surfing juga, jadi ada beberapa opini yang anda dapatkan
Hhmmm yang terakhir jika anda menonton kaset, pastikan kasetnya gak rusak, tidak enak menonton dan di saat klimask film kaset kandas (curhat)
Read User's Comments(1)
KITA SAMA SEKALI TAK PUNYA PILIHAN
Sebenarnya sih postingan ini tak seserius judulnya, mungkin juga kalian tidak akan mendapat banyak istilah tingkat tinggi. Saya hanya ingin bercerita mengenai pengalaman saya yang tidak enak saat bertemu dengan infotaiment (emang dia orang???)
Jadi ceritanya seperti ini, saya anak kost-an tanpa tv, berita terkini pun hanya saya tahu melalui twitter dan untungnya saya adalah pengguna BB, jadi sangat – sangat jarang ada timeline yang terlewatkan. Tapi di suatu minggu, saya memutuskan untuk berpindah sementara waktu ke rumah keluarga yang tvnya pun ada lima. Tanpa ada kegiatan, kuliahpun sudah tak ada di semester ini, dan memutuskan jarang keluar dan jalan sama teman dalam rangka kestabilan keuangan, maka dengan ini saya memutuskan hanya di rumah saja dan sesering mungkin berhadapan dengan tv.
Kebetulan sangat kebetulan, di minggu yang sama, beredarlah video di youtube yang membuat heboh hampir seluruh Indonesia, “Polisi Gorontalo mMenggila” itulah judul video tersebut yang dalam waktu seminggu saja sudah mencapai 1 juta lebih pengunjung. Saya termasuk seseorang yang simpatik dengan polisi yang mungkin bisa dikatakan beruntung itu, yang bernama Briptu Norman. Hampir semua stasiun tv dalam dua minggu itu mengabarkan tentang dia, infotaiment pun tak ketinggalan. Briptu Norman sudah seperti Salat 5 waktu, di tiap waktu ada, di tiap stasiun tv ada, di tiap program acara ada, (bahkan program acara tinju dan masak – memasak). Dan anehnya saya malah keasyikan menyaksikannya, apalagi infotaiment yang sedikit agak lebay mengabarkannya.
Tapi, dalam waktu dua minggu tersebut, naluri sebagai mahasiswa komunikasi saya muncu,l saya melakukan penelitian di bawah alam sadar saya, dan saya menarik kesimpulan sendiri juga. Dengan seenak hati infotaiment melupakan seluruh artis – artis lain hanya karena Briptu Norman, dan bukan itu saja yang membuat saya muak. Memang sih tiap hari ada berita Norman, tapi minta ampun stock gambar itu – itu saja yang di segmen pertama di beri warna, di segmen kedua hitam putih dan di segmen ketiga diberi efek sephia dan slow motion. Ck ck ck ditambah dengan monolog yang sangat mendramatisir jadilah program satu jam. Dan keesokan harinya itu lagi pemberitaanya hanya ditambah sedikit foxpop dari beberapa orang yang sama sekali tak ada hubungannya dengan narasumber. Saya jadi ingat dengan salah satu segmen infotaiment yang dengan efek dramatisir dan suara simbal ala sinetron mengatakan bahwa “apakah Indri, kekasih norman dulunya adalah seorang pemakai???” hanya karena sang cameramen mendapat gambar tangan Indri yang ada goresan, yang di segmen setelah iklan hanya dijawab Indri dengan tertawa konyol terlebih dahulu bahwa itu luka biasa. LIHAT KAN??? BETAPA INFOTAIMENT SANGAT MEMPERMAINKAN KITA.
Setelah dua minggu tv dipenuhi dengan Norman, berita tentang anggota Brimop itu seakan hilang dengan adanya berita lain yaitu Royal Wedding William – Kate dan kematian Osama Bin Laden. Dalam lubuk hatiku paling dalam, saya hanya membutuhkan sedikit berita mengenai perkembangan terakhir Norman yang terakhir diberitakan sakit, tapi sama sekali tak ada.
KALIAN TAHU TIDAK??? Kita sebagai penonton sama sekali gak punya kuasa memilih, bahkan memilih berita yang kita inginkan, secara kontinu tv apalagi yang namanya infotaiment telah mendikte kita secara teratur. Mau bukti???? Saya sekarang akan bertanya kalian pendukung Anang ato Syahrini???? Mungkin kalian mempunya satu nama dan menjawab lantang. SEE? Kalian sekarang sedang disuguhi berita tak penting lagi dan lucunya kalian, aku, dan semuanya seakan menikmatinya
Langganan:
Postingan (Atom)