RSS

Unforgettable Season


Honestly, pas Milan scudetto dua musim lalu saya tidak terlalu banyak menyaksikan dan mengikuti perkembangan Milan. Saya nun jauh berada di tempat KKN yang sama sekali tidak ada sinyal HP dan of course TV. Pas pulang ke Makassar eh pas-pas gitu udah masuk minggu-minggu terakhir serie A dan saya begitu senang menyaksikan pertandingan dimana Milan merayakan Scudetto!!! Senangnya gak keukur deh sudah lama gak begini sejak perayaan Champion tahun 2007 kemarin.

Dan masuklah Milan ke musim 2010/2011, menurutku skuad dan pelatihnya gak terlalu menjanjikan sih ,tapi mw diapa lagi kalo di darah udah mengalir warna merah hitam. Kesetiaan inipun mulai diuji sejak memasuki awal musim sampai musim berakhir, dan marilah saya deskripsikan menurut bahasaku bagaimana jadi milanisti tahun ini benar-benar semacam naik Roller Coaster, semacam hati ini tersayat-sayat bagai hati sapi di tiap idul adha.

Pertama, of course kepergian Pirlo secara tragis ke juventus, ingat waktu itu pas dekat-dekat ultah Pirlo juga, kenapa tragis? Kenapa nyesek? Perginya karena yahh secara umum dia sudah tidak masuk rencana masa depan versi Om Ale.

Lanjut, di awal-awal musim sepertinya Milan agak gimana gitu deh, kalah dari Inter, kalah dari Juventus, sangat meragukan dan Juventus tiba. -tiba menjadi saingan berat dan menjadi tim yg patut diperhitungkan. Kenapa juventus jago? Kenapa Juventus mainnya bagus? HAH KENAPA???? Jawabannya adalah KARENA PIRLO, perlu di ketik ulang gak? Perlu diperjelas gak? Yap karena ada PIRLO yg notabene datang kesana secara gratis dari  Milan *BRB *keluarDariRuntuhanWTC

Tapi Milan tetap Milan, nama besar dan tradisi klub besar masih tetap ada di klub kesayanganku itu. Milan mulai menanjak di klasemen di tengah-tengah musim dan ada beberapa pemain yang mencuri perhatianku, Ibra sih ga usah ditanya dia itu robot yg ditugaskan emang untuk bikin gol, ada Boateng, yihii cowok satu ini bikin galau deh dengan kaki kacanya, untung saja ingat moment keren kemarin ia comeback dari cedera dan bikin hatrick pas di pertandingan Milan khusus buat Simoncelli yang meninggal beberapa jam sebelum pertandingan. Trus ada Nocerino yang saya juluki ‘lelaki 500.000 Euro” trus ada El sha yang cakep dan ada Thiago Silva, hhmm saya ngetik kata Thiago Silva ya? *BRB *KeSudutKamarMandiUntukNangis

Dan cobaan itu akhirnya bertubi-tubi datang, Milan yang keren banget ngalahin Arsenal di Liga Champion tiba-tiba harus keluar turnament jatuh ditangan Barca A.K.A Busquets dengan tragis, kenapa Busquets? Gak usah dijelasin kali yah, pasti ada hubungannya dengan kata “penalty” dan ‘meringis”. Habis itu Milan menghadapi Juventus, udah pede nih ya kitanya ngadepin Juventus, secara gitu lho skuad mulai stabil dan menjanjikan mainnya di CL, eh tapi apa mw dikata tragedi Muntari terjadi, yang sampai sekarang pun Opa Gali dan Om Ale gak bisa lupa.

Out dari champion dengan tragis, padahal minggu-minggu sebelumnya punya harapan besar raih trebel winner musim ini, dikalahin Juventus, dihantam badai cedera, direbutnya puncak klasemen dari Jupe dan harus nyerahin scudetto ke klub lapar bintang di kostum itu bertepatan dengan kekalahan tak disangka dar rival abadi, Inter. Rasa-rasanya itu gak usah ditanya deh, padahal beberapa minggu Milan pimpin klasemen.  Broken Heart abis deh, nyesek banget deh (pasti yg bukan milanisti kalo baca ini dibilangin saya lebay, padahal mereka gak ngerti perasaan tifosi sejati).

Di pertandingan penutup musim Milan harus kehilangan Inzaghi (yg sepanjang musim rasa2nya harga dirinya dipermainkan om Ale, suka disuruh pemanasan tapi gak dimaninin ato main pas menit 80), kehilangan Nesta yang mungkin hampir setara kehilangan Uncle Maldini, Gatusso yg karakternya selalu dirindukan di lapangan, sang Proffesor Seedorf yang cerdas, Zambrotta yg  selalu ada buat Milan. YEAH kami kehilangan mereka semua, sebuah era baru Milan telah dimulai, buat para Milanisti baru nanti  kalian akan hanya mendengar cerita-ceritaku betapa hebat mereka semua itu, sama seperti saya yang hanya tahu Boban, Van Basten, Baresi dari cerita-cerita doang, Maldini sama Rui Costa saja Cuma dapat sedikit doang.

Tranfer Milan sepanjang tahun ini? Hhmmm kalo dibahas sih berarti sama saja seperti menuang garam ke luka yang belum kering (apa deh Dini), contoh nih ya Tevez yang katanya kemarin udah ada apartemen di Milan eh tapi di detik-detik terakhri gak jadi datang, trus yg paling hangat nih Thiago Silva yang cinta sama Milan dan berharap jadi legenda dan membuat nomor 33 jadi sakral juga di Milan (keren gak sih, mikir deh kalo TS jadi legend dgn 33, Baresi kan 6, Maldini 3, ih keren ya, tapi apa daya ini Cuma khayalan doang). Hanya menghitung hari juga nih sebelum tentara bayaran Ibra out dan gak akan melanjutkan misi lagi di Milan, selain itu masih tanda tanya apakah ada pemain bintang ato seenggaknya pemain yang menjanjikan bakal ada di Milan musim depan dengan meninjau serta mempertimbangkan  keadaan finansial klub sekarang.

SO???? Jadi milanisti tahun ini memang benar-benar berat, seberat orang yang mindahin patung Liberty dari perancis ke Amrik, hhmmm saya menyebut kata Perancis ya? Keinget PSG lagi, keinget Ibra TS lagi *BRB *SayatTangan

Tapi penderitaan tahun ini rasanya lebih nikmat dengan berbagi sama milanisti di twitter yang asyik, yang curhatnya beraneka ragam, dan sama menderitanya dengan aku, You Rock Guys!!! Mari kita bersama-sama menyambut musim depan dengan dada lapang tapi untuk 3 hari kedepan mari juga kita galau berjamaah di twitter.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar