Tepat Setahun lalu di tanggal yang sama, tulisan ini saya buat di tengah malam sepulang dari kampus. Mataku masih merah saat membuat tulisan ini membayangkan apa yang baru saja saya dan saudara-saudaraku alami di hari itu, hari yang mungkin kami tak akan lupakan sampai kapanpun. Tulisan di bawah ini saya buat penuh emosi sambil mendengarkan lagu Coldplay – Fix You. Tulisan ini harusnya saya posting setahun lalu.
Life Is Choice
Bukan tentang pilihan kita benar atau salah, tapi bagaimana kita menjalani pilihan itu dengan sebaik-baiknya cara kita.
Mungkin serangkaian kalimat itu yang terus saya dengungkan di telinga saya saat menginjakkan kaki pertama kali yang katanya adalah rumah kecil bagi para anggotanya, KOSMIK. Saya hanyalah seorang biasa dari kota kecil yang sangat biasa juga, yang kata teman-teman kota yang belum ada listriknya, yang katanya diragukan ada bandara udaranya.
Iya… saya hanya seorang biasa yang berada di ruang 209 FIS IV lantai 2 berseragam hitam putih, duduk bersama orang-orang asing yang tak kukenal sama sekali yang kelak suatu saat nanti akan menjadi saudaraku semuanya. Dengan wajah polos, kami di ruangan itu mendengar obrolan orang-orang di depan ruangan bagaimana beruntungnya kami ada di jurusan ini dan ada di ‘rumah kecil ini’.
Cailst07ners mungkin kita akan selalu mengucapkan kalimat ini
"Terima kasih KOSMIK"
Banyak hal yang saya pelajari di sini
Banyak sekali…..tak bisa aku sebutkan satu persatu
Mungkin karena banyak hal, pengalaman serta ilmu yang kami dapatkan, beberapa dari kami memutuskan untuk menjadi pelayan di tempat ini, dengan berani mengemban sebuah tanggung jawab besar menjadi PENGURUS KOSMIK PERIODE 2009/2010.
Saya masih mengingat saat kami memutuskan hal itu, beberapa dari calist07 tak ingin mengemban hal yang sama, memilih untuk tak menjadi pelayan seperti 22 orang dari kami. tapi mereka menjanjikan suatu hal: “kami akan ada di belakang kalian untuk membantu”
“kami akan ada di belakang kalian untuk membantu”
Menulis kata-kata itu barusan membuatku menangis.
Mereka menepati janjinya, mereka selalu membantu kami dalam mengurus acara, atau hal lainnya tentang KOSMIK. Mereka ikhlas melakukannya tanpa perlu ada dua lembar kertas bernama SK (Surat Keputusan), toh lembar kertas menurut kami tak penting, tapi akhirnya juga 50 lembar kertas kuarto 60 gram bernama LPJ mengubah segalanya.
Terima kasih teman-teman calist07…
Terima kasih juga buat dukungan kalian di ruangan panas itu kemarin.
Iya kemarin yang mengubah segalanya….
Kemarin kami adalah 21 orang berjas merah yang berjalan dengan kepala yang tegak memasuki ruangan 104, dengan percaya dirinya sanggup menerima keputusan yang sudah kami ketahui.
Kami duduk berjejer di tempat yang ada tulisan “PENGURUS”, yang harusnya diganti saja menjadi “TERDAKWA”.
Kami menoleh, kami menoleh ke semua orang yang berada di ruangan itu, entah ekspresi apa yang mereka tampilkan saat itu, tapi saat mendapati kerumunan Calist07 di suatu pojok, jelas apa yang terlihat dari kalian, sebuah dukungan besar dengan apapun yang terjadi.
“DENGAN INI LPJ PENGURUS KOSMIK PERIODE 2009 / 2010 DITOLAK”
Dengan jas merah yang masih menempel di badan, kami semua berdiri sambil bertepuk tangan dengan keras, berusaha menebarkan senyum, tak lama Calisit07 yang ada di pojok juga melakukan hal sama. Yang lain hanya menatap, iya hanya menatap tanpa saya tahu artinya.
Saya berusaha untuk tetap tersenyum, tapi saya sadar bagai emoticon di hp yang bisa diubah dengan cepat, saya sadar bibirku yang menyungging senyum tadi lama kelamaan bergetar, iya dan akhirnya pertahananku roboh, air mataku keluar, aku melihat ke samping, beberapa teman cewek juga sudah melakukan hal yang sama, air mataku kembali deras keluar saat aku melihat teman dan saudara saudara cowok ku, aku tahu mereka orang kuat, yang jarang mengeluarkan air mata di depan orang banyak, tapi mereka akhirnya juga menangis, entahlah mungkin kami semua lelah dengan 3 tahun ini, dan puncaknya adalah pembataian dan keputusan menyakitkan ini. Iya saya sangat tidak kuat dengan keputusan ini, mungkin lucu jika saya coba mengingat dan menghitung apa yang telah kami berikan dan dibalas dengan sebuah penolakan.
Dalam waktu beberapa menit dalam ruangan panas itu saya berhasil mengingat semuanya apa yang kami lakukan tiga tahun di rumah kecil ini. Sebuah pengorbanan yang cukup besar menurutku, kadang melupakan rumah, keluarga sendiri, kadang melupakan hal lainnya, tapi….tapi….apa daya, nasib kami ada di tangan orang-orang yang berada di ruangan itu.
Saya masih menangis keras di ruangan itu, saya tak kuat kawan-kawan, mungkin memang saya adalah tipe drama queen.
Tapi kalian tahu apa yang membuat aku bertahan di ruangan itu?
Dukungan kalian semua, saat kalian menjabat tanganku dan mengucapkan semua akan baik-baik saja, saat kalian memberikan pelukan terhangat dan membiarkan diriku sejenak menangis di pundak kalian sambil berkata maaf kita tak cukup kuat, atau saat kalian diam dan hanya menatap seolah berkata sudahlah…ini semua ada hikmahnya. Menurutku itu adalah sebuah kado besar di tengah ruangan yang panas itu.
Terus sekarang apa? Iya sekarang apa?
Mungkin saat melewati rumah kecil itu :
“oh itu mereka, oh itu dia”
“mereka itu siapa, dia itu siapa?”
“pengurus yang ditolak LPJnya….salah satu sejarah mungkin”
Mungkin itulah yang akan terjadi pada kita kawan
But U know What???
I Don’t Care..
Saya lebih peduli dengan kebersamaan kita yang sisa sedikit lagi
Saya hanya ingin bersama kalian sebelum kita benar-benar terpisah nantinya
Januari nanti akan banyak yang beda
Sebagian mungkin pergi
Sebagian mungkin KKN
Sebagian mungkin sibuk skripsi
Sebagian lainnya masih kuliah
Temanku semuaaaa
Saudaraku semuaaaa
Aku bangga dengan kalian
Mungkin kejadian di ruangan itu suatu puncak
Mungkin kejadian di ruangan itu adalah suatu titik balik dari semuanya
Tapi ingat… Every Ending its just d’begining
Setahun sudah tulisan di atas mengendap di laptopku, itu berarti setahun sudah peristiwa itu berlalu, dan semuanya masih terekam jelas di kepalaku. Peristiwa di atas mungkin adalah suatu cerita yang mungkin kami bisa kisahkan pada anak-anak kami kelak jika ia akan menjadi mahasiwa juga. Sebagian besar saudara-saudari Calist07 kemarin di yudisium dengan menggunakan jas merah, terima kasih Tuhan, setahun lalu jas merah itu kami kenakan dengan rasa sangat sakit hati, namun saat kami menggunakannya tahun ini kami mendapat gelar sarjana, suatu gerbang hidup baru akan kami lalui. Tapi tentu saja satu peristiwa itu tak akan kami lupakan.
playlist while write this post : One Republic - Good Life
Coldplay - Fix You
0 komentar:
Posting Komentar