RSS

Film "?" yang menyisakan Tanda Tanya bagiku




Saya menulis review ini setelah banyak membaca review – review lainnya di internet dan juga membaca komentar di twitterland dari timeline Hanung Bramantyo yang tak lain adalah sutradara dari film Tanda Tanya. Saya termasuk orang yang terlambat menonton film ini, sudah banyak kontroversi serta pro dan kontra yang sampai di telingaku saat saya memasuki studio untuk menyaksikannya. Yaahhh jadi mungkin saat menonton, pikiran saya tidak bersih lagi, sudah banyak pendapat - pendapat yang terlanjur tertanam di otakku, dan sepertinya pendapat negatiflah yang menang. Jadi jika menyukai film ini, jangan terlanjur jengkel ya baca tulisanku, banyak pendapat lebih baik kan? Bukankah pesan menghargai perbedaan adalah tema yang ingin diangkat oleh seorang Hanung di film ini?
Saya mulai saja, mengenai seorang Hanung bramantyo, saya sudah punya penilaian tersendiri tentang dia, saat menyaksikan Ayat – Ayat Cinta dengan harapan melihat setting seperti yang tergambar dalam novel, ternyata saat menontonnya ekspektasi saya tidak tercapai, saya kecewa dengan setting daerah sekitar flat Fahri yang terlihat seperti di studio, belum lagi figuran yang berkeliaran semuanya berwajah Indonesia. Hal itu terulang di film sang Pencerah, terlalu panjang jika saya jelaskan scene mana lagi.
Bagaimana dengan film Tanda Tanya? Menurutku hal itu terulang lagi dengan setting lorong pasar Baru yang dibuat Hanung, entah mengapa sepertinya dialog pemain hanya terjadi di tiga tempat, kalau bukan di depan Mesid, di depan Penjual perabot kayu, atau tepat di samping penjual kayu, yaitu di depan tukang cukur yang disertai figuran pengamen yang sangat tidak natural, terlihat seperti figuran yang memang diletakkan di sana untuk kepentingan film.  Dan sebenarnya saya ingin bertanya dengan Mas Hanung apakah daerah itu memang disetting seperti China Town atau bagian kota yang tua? Karena setting dan kostum - kostum pemain tidak menunjukkan tahun 2010 seperti yang dijelaskan di awal film , terlihat sangat jadul belum lagi di tambah dengan warna film yang kecoklat-coklatan dan banyak scene yang entah disengaja atau tidak terlihat sangat ‘under’.
Mengenai isi film yang dihadirkan oleh Hanung, menurutku adalah ide cemerlang mengangkat issue tentang perbedaan agama di tengah konflik yang masih terjadi di negeri kita, bahkan Mas Hanung menghadirkan secara nyata dengan cerita seperti seringnya dengan membawa nama agama Islam, sekelompok orang dengan seenak hati menghancurkan rumah orang beragama lain (terlihat di scene saat Reza Rahadian dan kawan- kawannya mengamuk di warung makan Chinesse Food) , atau lebih jelasnya diadegan saat ada bom di dalam gereja, Hanung sangat mencerminkan realitas Negara kita kan di film tersebut?.  Hanya saja entah mengapa saya merasa film ini agak sedikit maksa, menampilkan semua masalah tersebut dan dikemas dalam satu film dengan beberapa pemain.  Ok saya akan jelaskan maksud saya dengan ‘sedikit maksa’. Apakah kalian mengingat film Love Actually, atau film Indonesia yang berjudul Love? Dua film itu adalah jenis film dengan beberapa cerita di dalamnya dengan banyak pemain yang kesemuanya adalah pemain utama di cerita masing- masing. Film Tanda Tanya bukanlah jenis film seperti itu, film ini adalah satu film utuh dari awal hingga credit titlle muncul di layar, film ini menggunakan beberapa pemain yang menurutku tidak jelas tokoh sentralnya siapa, apakah Revalina yang bekerja di tempat mantan pacarnya yang adalah seorang TiongHoa? Atau apakah Endhita yang memilih pindah keyakinan atau tokoh lainnya seperti Reza Rahadian atau Agus Kuncoro?
Saya sangat senang dengan tema yang diangkat oleh Mas hanung, hanya saja jika ingin mengangkat tema pluralisme tidak semua aspek harus diletakkan dalam satu film utuh, mungkin hanya membutuhkan dua tokoh sentral yang mempunyai masalah yang mungkin sudah sangat menyentuh tema pluralisme, tapi who Knows? Mungkin mas Hanung punya alasan tersendiri, tapi menurutku sih agak maksa menyatukan semua masalah itu dalam satu film.
Film yang baik adalah film yang bisa memainkan perasaan penonton, Hanung berhasil. Di beberapa scene kita dibuat tertawa dengan beberapa adegan dari Agus Kuncoro, dan kita dibuat hampir menangis saat aktor senior Hengky soleman dipukul perutnya saat sakit, dan saya khususnya dibuat mellow lagi dengan kisah cinta terselubung Revalina dan Rio dewanto. Hanya saja sesuai dengan judulnya, film ini masih menyisakan tanda Tanya di kepala saya mengenai beberapa bagian dalam film ini, salah satunya saat Endhita mengatakan “aku pindah Agama bukan karena aku mengkhianati tuhanku” untuk yang satu itu saya juga masih mencari alasan mengapa Endhita melakukannya.
But So Far, Mas Hanung layak diacungi jempol dalam membuat film bertema seperti ini ditengah terpaan film Indonesia lainnya yang temanya yaaa kalian tahu apa kan?  Terus berkarya ya Mas Hanung, mungkin review saya kali ini sedikit lebih banyak kritikan, karena saat masuk bisokop mood lagi sangat anjlok di titik nadir terdalam.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kehilangan Seorang Interisti



Subuh kemarin Inter Milan maju ke babak selanjutnya di liga champion Eropa, baru itu saja saya  melewatkan pertandingan champion yang katanya seru abizzz. Biasanya saya akan ke rumah tanteku untuk bermalam sekaligus menonton bersama Wandi, sepupuku yang paling tua di antara kami.
Tapi sepertinya saya akan kehilangan teman nonton bareng dalam jangka waktu lama dan tak terbatas. Wandi akhirnya menikah dengan Kak Lely, cewek baik yang sudah menjadi temanku juga karena mereka sudah berpacaran hampir tujuh tahun. Dan berhubung telah menikah, Wandi sudah tidak tinggal di rumahnya lagi. Hahaha baru kemarin rasanya Wandi yang berumur 7 tahun dan saya 5 tahun, ia memanggilku dan saya yang masih kecil dan polos mendatanginya, ia menyapu rambutku dengan tangannya sambil tersenyum jahil, tak lama saya sadar ada gula – gula karet melengket di tengah kepalaku, dan hari di masa kecil itu berakhir dengan Wandi di hukum ayahnya yang seorang polisi, dan saya lebih menderita lagi dengan botak tengah di kepalaku karena gula - gula karet itu tak berhasil di lepaskan bahkan dengan minyak tanah sekalipun. Baru kemarin juga rasanya saya dengan Wandi jadi Passapi tanteku hampir sepuluh tahun lalu, kami berdua berpasangan dan mengipas – ngipas pengantin yang ujung – ujungnya kami berdua ditarik dari pelaminan karena saling memukul kipas dan sangat mengganggu pengantin.
Kalau sudah mengenai masalah Milan dan Inter, saya dan Wandi seperti novel Gelosso Gelosso versi keluarga. Pernah suatu saat kami membaca koran bergantian tentang berita derby Milan yang akan ditayangkan malam nanti, setelah itu debat kusir akan terjadi siapa yang paling jagoan, apakah Merah hitam atau biru hitam, perdebatan itu akan menajdi pertengkaran, dan tak lama akan menjadi lempar – lempar bantal di antara kami berdua, dan mungkin tanteku yang sudah sangat pusing melihat kami, mengejar kami berdua dengan sapu, kebetulan ia sedang menyapu dan kami berlarian tidak jelas, tanteku akan mengomel dan mengatakan “WEE umur berapa mako itu semua, kayak anak – anak”.
Atau mungkin saat menonton pertandingan bola baik itu Inter maupun Milan, kami berdua membuat suasana rumah yang harusnya sepi di malam menjelang subuh, menjadi gaduh dengan teriakan – teriakan kami.
Di lain hari saat kami berdua tak mampu bangun subuh untuk menonton pertandingan, kami akan segera mencari berita hasil pertandingan melalui hp masing – masing di pagi harinya, saat Milan meraih kemenangan saya akan mendatangi tempat tidurnya, menarik selimutnya, dan bersorak – sorak tentang kemenangan Milan, tapi ia pura – pura terus tidur, tapi jika Inter yang meraih kesuksesan di pekan itu, ia akan mengejekku di pagi hari sebelum dia pergi ke kantor.
Hhhmmm, suasana itu mungkin akan saya rindukan, tadi pagi saja mengetahui kemenangan Inter, mungkin Wandi akan mengejekku lagi di pagi hari, tapi ia sudah pindah rumah, memulai rumah tangga barunya (Lebay kamma bahasaku). Hahaha Wandi nda mwja sebenarnya akui rinduko, di pelaminanmu saja kemarin sebelum berfoto sempat – sempat saja membisikku mengenai Milan yang seri dengan Bari mengikuti jejak Inter di hari sebelumnya.
Wandi selamat berumah tangga, rajin – rajin datang ke rumah ya, cepar kasihka ponakan pertama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Harakiri berujung Perjuangan

kemarin masih inget ada di ruang 209 dengan baju berwarna hitam putih dan sangat cupu...
kemarin juga masih inget di bangku kuliah, dengan IP jelek karena gak punya laptop dan buku
kemarin lagi masih inget dengan nekad ambil jurnalisitik dan akhirnya nemuin banyak pengalaman dengan mata kuliah di dalamnya. dari berada di TPA hampir dua minggu, pergi ke malino hanya untuk ambil gambar dan berani ngadepin kepsek SMA 17 yang galak minta ampun.
Kemarin dulunya lagi masih inget ada di lokasi KKN yang banyak makanan namun sangat miskin sinyal

TRA LALALALALLAA

akhirnya sampai juga di tahap ini....jreng jreng jreng jreng

S.K.R.I.P.S.I

gak nyangka sampai juga, setelah tiga tiga tahun bergelut dengan dunia kampus yang penuh dinamika (sorry bahasa skripsi masih kebawa). dan tahukah kalian bahwa saya memilih semiotika film sebagai bahan yang akan diteliti.

“bunuh diri ko ambil ini judul” masih terngiang kata-katanya pagi itu, ia menyeruput kopi hitamnya, namun mengapa saya yang menelan ludah, bukan karena ngiler dengan kopinya, tapi panik dengan kalimat beliau barusan.

“kau tahu toh semiotika, kau harus pintar dulu dengan kuantitatif, terus habis itu kuasai ko kualitatif, masuk ko ranah lebih jauh baru bisako sampe ke semiotika”

Saya tidak menjawab, hanya terus memainkan kuku jariku, pekerjaan yang sering saya lakukan kalau saya sedang gugup atau salah tingkah.

“paham jiko dengan semiotika?”

Saya hanya mampu menggeleng kepala, memang saya mulai tahu apa itu semiotika dari sebuah buku yang berusaha saya baca sebelum berani menghadap pagi itu, namun yaaaaa Tuhan, buku terjemahan maupun non tetap saja membingungkan kalau sudah berbicara semiotika. Jadi saya memilih menggeleng daripada sok tahu dan diberikan pertanyaan maha sulit.

Beliau menyerahkan proposalku yang telah penuh dengan coretan, dan disertai hembusan nafasku yang mendalam, pasrah dan perasaanku sangat down waktu itu, tiba – tiba ingin berlari ke jurusan dan mengganti judul.

Tapi syukurlah tekanan mental itu hanya berlangsung setengah jam, dari total hampir tiga jam bersama beliau, setelah itu dia memberiku motivasi, nasihat (tak jarang dengan bentakan) dan ujung – ujungnya curhatka tentang yyaaa tentang apalagi paling sering dicurhati,,,( hahaha Dindong, sempat2nu curhat).

Setelah perbincangan bersama beliau, saya termotivasi untuk belajar, belajar, dan belajar. Tiga tahun di Unhas bisa dihitung dengan jumlah jari dalam satu tangan saya pergi ke perpustakaan umum, itupun bukan untuk meminjam buku (jadi intinya nda pernahka pinjam buku di perpus UH).

Tiga tahun kuliah di Unhas saya tak pernah belajar dalam artian sebenarnya bahkan jika menghadapi final test.

Tiga tahun di unhas, tak pernah sekalipun membaca buku teks

DAN AKHIRNYA.......

dua hari kemarin di kampus saya habiskan di perpus dengan mengelilingi rak bukunya yang tidak teratur dan berdebu (itumi malaska pergi) dan selanjutnya Saya memilih 5 hari ini menghilang dan pergi bertapa.

Benar kata bung Hatta “ penjara aku di mana saja asal dengan buku, karena dengan buku aku bebas”

Membaca buku – buku semiotika dalam masa pertapaanku bagai membaca sebuah dongeng yang tak ada habisnya, ingin terus melanjutkan hingga akhir, dan lima hari ini pula saya kembali menyempurnakan proposalku, yang saya telah hapal seluk beluknya.

Awal bulan maret sih saya dengan ketteng woman berencana maju proposal, doakan lancar ya,,,,saya masih harus terus belajar semiotika, dan tak lupa terus menonton film Cin(T)a, oh ya sudah sembilan kali saya menonton film itu dan berusaha menghitung ada beberapa scene di dalamnya.

Percaya saja teman, jika kau mengambil skripsi dengan diawali kata analisis, atau semacam kualitatif. Saya hanya bisa mengatakan WELCOME TO THE CLUB

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Narsis dengan Google Search

Malam yang sangat labil bersama Ella, Isti dan Anita di lab AV, dari tadi kerjaannya hanya nyanyi tidak jelas dengan beberapa lagu patah hati. tapi akhirnya aku tersadar bahwa malam ini saya harus mencari data sebanyak-banyaknya mengenai skripsiku yang maha susah, dan tentu saja membuka mesin pencarian yang paling sering aku gunakan yaitu Google Search, tapi bukannya mengetik kata 'semiotika' atau pun mengetik nama 'Roland Barthes' aku dengan pikiran yang sungguh tidak jelas mengetik namaku sendiri "DINI IMANWATY AWAL"  dan hahahaha ternyata banyak link berhubungan dengan namaku bukan hanya jejaring sosial macam Twitter, Plurk, dan Facebook.

link yang muncul antara lain :

1. Facebook ku tentu saja
2. Twitter apalagi
3. Plurk yang telah lama aku tinggalkan pun masih juga muncul
4. dua blog lamaku masih menampilkan postingan dari zaman adam
5. profil lengkapku yang disajikan oleh blogspot
6. tentu saja postingan dari blog terbaruku ini yang Insya Allah akan menetap
7. pemberitahuan pemenang pesta blogger dari Makassar
8. artikel yang telah aku tulis di koran Tribun Timur
9. hhmm namaku muncul di webnya kosmik sebagai koord.Kine
10. namaku muncul di beberapa blog orang yg mengutip tulisanku
11, muncul di web resmi Aliguka

apalagi yaaa.... coba jika kau penasaran ketik saja namaku segera di laptopmu, atau kau ingin mengetik nama lengkapmu sendiri?
cukup sampai disini postinganku, saya harus segera mengerjakan proposal yang akan disahkan esok harinya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Place I Want to Go : HOPES DREAMS COMES TRUE

saya mungkin adalah salah satu orang paling cupu di diunia, sampai hari ini pun saya tidak pernah sekalipun ke luar negeri padahal impian untuk melakukan itu sudah ada sejak aku SMA, ada beberapa tempat paling ingin ku kunjungi di dunia ini.siapa tahu ada kesamaan dengan kalian yang membaca postingan ini.

1. Pulau komodo, huaaa tempat ini adalah yang paling ingin kukunjungi di Indonesia dan sampai sekarang belum terwujud, saya penasaran dengan hewan purba yang ada di sana. sepertinya ini  yang lebih dulu aku wujudkan.





2. Penangkaran Panda di Cina, ada suatu tempat di Cina dimana hewan kesukaan saya di lindungi, saya pernah menyaksikannya di Natgeo tempat ini sungguh bersahabat buat Panda, berhubung populasi Panda mulai berkurang makanya pemerintah Cina mulai serius menangani satwa dilindungi ini


3. Distrik Sinjhuku, Jepang, adalah salah satu distrik tersibuk di Jepang. dibandingkan dengan melihat bunga sakura yang sedang mekar, atau foto dengan latar belakang gunung Fuji, saya lebih memimpinkan berada di kerumunan orang-orang individualis Jepang, yang konon katanya jika kau tiba-tiba berhenti berjalan di tengah kerumunan, kau akan ditabrak beruntun oleh orang Jepang yang jalannya sangat cepat, waktu sangat penting bagi mereka.saya juga ingin merasakan berada di kereta di distrik itu dengan segala kesibukan orang.


4. New York, siapa coba tidak ingin ke New York, salah satu kota tersibuk di dunia. jika ingin ke New York saya hanya ingin pergi ke New York Town Square dan memasuki Empire state Of Building

 


5. German, sebenarnya saya tidak banyak mengetahui banyak tentang negara ini, atau tempat apa yang menarik di sana, hanya mengetahui bahwa di sana ada tembok Berlin, tapi yang ingin kulakukan di negara ini adalah mencari informasi atau melihat segala peninggalan tentang Hitler.



6. Milan, ok mungkin ada tiga hal tentang italia : Wanita, Pizza, dan Sepakbola. dan saya terpengaruh oleh salah satunya, yaitu sepakbola. kebetulan saya adalah seorang Milanisti, makanya salah satu impian terbesarku adalah menonton langsung pertandingan langsung AC Milan di stadion San Siro dan setelah itu berbelanja baju Armani terakhir duduk di kafe dan memilih meja di pinggir jalan memesan segelas kopi ala Italia



7. PARIS, adalah kota YANG PALING INGIN KUKUNJUNGI, entahlah itu adalah impian terbesarku.melihat menara Eiffel di malam hari dengan pasanganku, kemudian kami menyusuri sungai Seinne dan paginya pergi ke museum Louvre melihat lukisan Monalisa yang asli. oh impian ini harus terwujud, aku akan mencari caranya. dan mungkin saya juga bisa sekolah film di kota itu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Disfungsi Otak Ala Dini


Malam ini saya tersadar bahwa ada something wrong with my self….
Sepertinya penyakit ini menyerangku pada saat saya masuk kuliah, karena zaman SMA dulu saya tidak begini, saya baik-baik saja dengan pelajaranku dan kosakata, hhhmmm atau mungkin karena pengaruh berada di kota besar seperti Makassar, dengan perubahan cuaca yang ekstrem, tiap hari kena polusi atau memang ada kesalahan dengan otakku.
Heheh bercanda soal di atas, saya sedang tidak mendapatkan penyakit berat ala-ala film korea, tapi ada kebiasaan aneh dari diriku, seperti mengalami disfungsi otak akut. Kalau diibaratkan saraf di otak adalah rangkaian tali yang terikat dengan teratur, maka sepertinya ada seseorang yang melepaskan ikatan otakku dan mengikatnya dengan bagian yang tidak seharusnya berpasangan. Nah bingung sendiri kan membacanya, saya juga bingung, saya bukan mahasiswa kedokteran dengan segala istilahnya yang sulit itu, kedokteran hanya menjadi impianku zaman SMA dulu.

Begini, daripada bingung dengan apa yang sedang saya alami, bagaimana kalau saya jelaskan dengan sangat terperinici. Hhmmm mulai darimana ya? Oh ya sepertinya saya mengalami penyakit seperti ini, terinspirasi dari perkataan saudari Keteng padaku tadi siang, kalau saya itu kadang suka mengambil kesimpulan setengah-setengah dari suatu kosakata yang hanya separuhnya saya ingat, dan dengan percaya diri melontarkannya.bingung tidak? Marilah kita masuk ke contoh kasus.
Kejadian pertama adalah pada saat pelajaran bahasa Inggris, seorang dosen bertanya padaku, yaaa pertanyaan standar jika kau Maba, Where do you come from, whats your name, dan sampailah pada pertanyaan mengapa saya memilih masuk di sini (tentu saja pertanyaannya dalam bahasa inggris), dan saya dengan ingatanku yang separuh menjawab “ when I decide Enter this College, I was Choose Anatomy Faculty” Dosen itu bingung dengan jawabanku dengan bahasa Inggris yang berantakan itu, tapi tak lama ia tersenyum menghargai semangatku itu dalam menjawab. Beberapa temanku tersenyum jahil mendengar jawabanku, saya berpikir keras mengingat jawabanku barusan , yang  ingin kukatakan bahwa saya memilih fakultas kedokteran, kedokteran itu belajar anatomi kan, istilah paling familiar yang pernah kudengar, jadi saya jawab saja ‘Anatomy Faculty’ yang seharusnya ‘Medical Faculty’. See? Betapa entengnya diriku mengambil kesimpulan sendiri.
Kejadian selanjutnya adalah saat berjalan dengan beberapa temanku, entahlah saya lupa kami berbicara apa waktu itu, tapi dengan pembicaraan itu saya ingin mengatakan kalau lebih baik saya lupa ingatan saja,,sementara berjalan saya berpikir keras…hhmmm apa ya kalau lupa ingatan, hhmm ada Em, am, pokoknya semacam itulah,hhhm I Got It, sambil menepuk kepalaku agar kejadiannya lebih dramatis, saya dengan lantang mengatakan “Embeyen ka saya” teman - temanku terpaku sejenak tak lama mereka semua tertawa terbahak-bahak,,,”Amnesia dini,,,, bukan Embeyen” ohhh pikirku polos, saya pikir dua kata itu tak beda jauh.
Mengambil kesimpulan setengah-setengah akibat disfungsi otak yang saya alami akan seperti ini hasilnya, berikut contoh kasus terakhir. Kami memutar-mutar lagu di laptop dengan speaker, satu orang bisa memesan lagu, ala-ala interaktif di radio, hari itu saya pengen sekali mendengar lagunya Katty Perry…hhmmm tapi saya lupa judulnya, tunggu saya mulai mengingatnya, saya mengancungkan tangan “Era mauka request lagu Katty Perry – California Dogs” Era melihatku kemudian tertawa, maksudmu pasti California Girls Din,, hhhmmm astaga oh iya saya baru ingat, lagu itu judulnya California Girls dinyanyikan Katty Perry ft Snop Dog, karena ingatanku Cuma setengah, saya gabung saja Calfornia Girls dengan Snop Dogs, jadi ‘California Dogs”.
Hhm banyak sih kesalahan lain, seperti saya mengatakan ‘halusinasi’ menjadi ‘hasulinasi’ atau ‘simulasi ‘ dengan sukses menjadi’mutilasi’, ‘mengambil alih’ selalu saya katakan dengan ‘mengambil ahli’. Heheh kalau mau diuraikan satu persatu jadinya mungkin berlembar-lembar. Jadi apakah benar ada yang salah dengan otakku? tapi jika sangat dibutuhkan saya bisa menjadi orang paling genius dan cerdas dalam berbicara. TRUTS ME!!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Born of Our Prophet : Muhammad SAW



Sang pencerah.

Dia akan lahir dan datang membawa umat manusia ke zaman yang penuh cahaya

Dia adalah sosok manusia yang bisa dikatakan sempurna

Dia mempunyai banyak nama

Ratusan tahun lalu di seluruh penjuru dunia Ia sudah tertulis dalam kitab berbagai ajaran dengan berbagai nama. Namun hanya satu yang dikatakan, bahwa ia akan datang membawa umat menuju zaman pencerahan.

Ratusan tahun kemudian dia menempati urutan pertama dalam buku karangan seorang non-muslim, Michael H.Hart sebagai orang berpengaruh sepanjang masa,

Akhirnya Dia yang sangat mulia itu lahir kedunia pada tahun gajah tepatnya 12 Rabiul Awal sekitar 570 SM.

Dia adalah nabi kita, sang Pembawa keberkahan bagi seluruh umat.

Aku ingat waktu saya masih kecil, aku selalu bertanya pada Papaku “Pa, kenapa hanya gambar nabi Muhammad yang tidak ada dari 25 Nabi ?”.
Papa tersenyum mengelus kepalaku,” Dia terlalu mulia untuk kita lihat nak, hanya umat beruntung yang pernah bertemu sang nabi dan menjadi umatnya”
Pada saat kecil saya mengagumi sosok itu, di bangku sekolah bahkan sampai aku SMA, semua guru dengan senang hati selalu menceritakan tentang sosok yang Dapat Dipercaya itu (Al-Amin) disela-sela sehabis Salat Dzuhur. Lingkungan rumahpun begitu religi, saya diwajibkan Papa tiap sore pergi mengaji di Mesjid. Argghhh benar-benar merindukan suasana itu.

Saat di bangku kuliah saya sudah jarang didengarkan tentang kisah nabi kita itu, terlalu sibuk dengan tugas kuliah dan segala hal lainnya, sampai suatu saat entahlah, mungkin beberapa bulan yang lalu saya melihat sebuah novel tebal di toko buku. “Muhammad : Lelaki Penggenggam Hujan” karangan Tasaro GK. Ada kekuatan dalam diriku untuk membeli buku itu walaupun harganya lumayan mahal, dan akhirnya buku itu saya bawa pulang.

Membaca buku itu seakan membuatku memasuki dunia Muhammad SAW, betapa rindu aku dengan sosoknya, kadang aku mengingat zaman sekarang yang jauh dari ajarannya, mungkin dari suatu tempat Dia menangis melihat keadaan kita sekarang, kita seakan mengabaikan apa yang susah payah diajarkannya dahulu.

Ya Nabi Muhammad SAW, maafkan kami yang mungkin lalai ini.

Entah kenapa setelah membaca buku itu, aku tak sengaja mendapati buku sepupuku yang SD tentang Muhammad Saw juga, dan entah mengapa lagi Saudari Ridho memberi film kartun yang berjudul “The Last Prophet”. Saya merasa seakan-akan semua hal ingin mengingatkanku pada Dia yang pernah Dicaci dulu saat membawa ajaran Islam.

Hari ini Maulid Nabi, kita merayakan dengan suka cita kelahiran nabi kita itu, hanya ingin kau tahu Nabi, bahwa kami akan terus mengingatmu sepanjang masa. Walaupun saya sedikit sakit hati dengan segelintir orang yang lebih pusing dengan Valentine Days daripada mengingat Engkau yang membawa kami ke zaman pencerahan.
Ahrrg Nabiku, aku hanya ingin mengadu padamu betapa rindu aku dengan dirimu, sosok lelaki sempurna betapa rindu aku dengan lingkunga rumahku. Mungkin jika aku Di Palu Papa mengajakku ke Masjid mendengarkan ceramah, saya dengan beberapa teman menghias batang pisang yang akan ditancapkan banyak telur hias, mungkin juga saya akan membantu mama memasak untuk makanan hias yang akan ditukar di Masjid, ahh benar-benar momen indah.

Selamat hari kelahiran Muhammad SAW

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS